LHOKSEUMAWE – Universitas Malikussaleh bersama Universiti Sultan Zainal Abidin (UnisZA) Malaysia melaksanakan pengabdian internasional di Dayah Tahfidz Al-Qur’an Ar-Raudhah Lhokseumawe, Sabtu (26/10/2024).
Pimpinan Dayah Ar-Raudhah, uastad Hamdani dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UniSZA dan Unimal karena telah memilih dayah yang dia pimpin sebagai tempat dilaksanakan pengabdian.
“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan para akademisi dari Universitas Malikussaleh dan Universitas Zainal Abidin Malaysia. Tentu kegiatan ini sangat penting bagi santri-santri kami,” ungkap Hamdani.
Dia berharap, kegiatan pengabdian serupa bisa rutin dilakasanakan setiap tahun untuk memberikan ilmu dan wawasan baru kepada para siswa.
“Kepada para siswa untuk untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, ambil ilmu banyaknya-banyak dari pemateri yang sudah datang dari luar negeri,” ujarnya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar yang dipandu Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unimal Harinawati, MA. Sedangkan pematerinya Dr. Aiman, dosen UniSZA.
Acara seminar dibagi dalam dua sesi. Pertama, pesertanya siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan tema bijak menggunakan media sosial.
Sesi kedua pesertanya adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), temanya mengenai bahaya pornografi.
Pada sesi pertama, Dr. Aiman menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial secara positif.
"Media sosial pada masa ini adalah jendela informasi yang luas, tetapi penggunaannya memerlukan tanggungjawab supaya ia boleh berguna, bukan sebaliknya,” ujar Aiman.
Dia menjelaskan kepada para siswa bagaimana mengenali informasi palsu, menjaga privasi, serta menghindari penggunaan media sosial untuk hal-hal negatif.
Selain itu, para siswa juga diajak untuk lebih kritis dalam menyikapi konten yang mereka temukan dan membagikan informasi yang bermanfaat bagi orang lain.
Sementara itu, pada sesi kedua Aiman menjelaskan dampak negatif pornografi terhadap perkembangan otak, terutama bagi siswa.
"Paparan kepada pornografi boleh merosakkan otak, memengaruhi konsentrasi, mencetuskan ketagihan, dan memberi kesan negatif terhadap perkembangan mental dan sosial," jelas Aiman.
Selama sesi berlangsung, para peserta tampak antusias dan berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, mengajukan berbagai pertanyaan seputar penggunaan media sosial dan pengaruh pornografi.