Sambutan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Kamaruddin Hasan (Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unimal)

Assalamua’aikum Wr.Wb dan salam sejahtera.

Krueseumangat..

Selamat datang di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh

Dalam setiap detak waktu senantiasa melahirkan tantangan sekaligus peluang yang relatif berbeda dalam dunia akademik. Tantangan sekaligus peluang terbaru muncul dalam ranah disiplin ilmu komunikasi dengan teknologi digital. Boleh jadi induk perubahan teknologi dan informasi tersebut adalah ilmu komunikasi.

Perubahan tersebut tak hanya lingkungan fisik karena munculnya otomasi dan perangkat digital yang merasuk dalam ramah kehidupan keseharian, tetapi juga domain pokok disiplin ilmu komunikasi. Sebut saja, ranah komunikasi massa (dari konvensional, konvergensi, Multiplatform, new media, mediaonline dan media sosial), komunikasi bisnis, pemasaran, bisnis media, tradisi jurnalisme, komunikasi politik, mode-mode kampanye, advertising, public relatition,  format dan konten media, hiburan dan lain-lain juga mengalami perubahan secara masif dan radikal.

Maka, untuk menjaga agar kelak lulusan tetap relevan dengan perkembangan mutakhir, program studi mesti melakukan banyak adaptasi. Dalam dunia akademik mencakup Tridharma Perguruan Tinggi. Tiga matra tersebut yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Maka di ketiga matra itulah adaptasi dan perubahan perlu dilakukan oleh program Studi Ilmu Komunikasi. Melalui pengajaran, penelitian dan pengabdian inilah mahasiswa diajak, diasah, dan diasuh agar mampu menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang besar era digital yang semakin masif.

Selanjutnya, program studi ilmu komunikasi melakukan penyesuaian dan perubahan di tingkat kurikulum dan rencana pembelajaran semester (RPS) atau silabus pengajaran. Beberapa matakuliah yang menyentuh langsung tema-tema digitalisasi ditawarkan ke mahasiswa. Di tingkat silabus pun, para staf pengajar prodi menyelipkan topik-topik digital.

Untuk ranah penelitian dan pengabdian, penyesuaian juga dilakukan. Isu metode digital menjadi salah satu topik penelitian yang dijalankan oleh para pangajar yang melakukan penelitian secara individual maupun secara kolektif. Isu-isu, wacana, efek digitalisasi dalam berbagai aspek komunikasi dijelajahi dalam proses-proses penelitian dengan melibatkan mahasiswa secara lansung.

Dalam matra pengabdian juga tak terlewatkan, topik-topik literasi termasuk literasi media digital menjadi salah satu pilihan tematik tahunan di Gampong-Gampong atau lokasi dampingan program studi, juga ketika program studi mengunjungi publik untuk melakukan pengabdian.

Adaptasi dan perubahan ini dilakukan serentak bersama staf pengajar, mahasiswa dan stakeholders. Derajat adaptasi dan perubahan untuk pengasahan kapasitas mahasiswa dan staf pengajar, yakni kapasitas praktis serta kapasitas konseptual dan teoritis.

Walau demikian, perlu dipahami, proses adaptasi dan perubahan yang dilakukan Program Studi Ilmu Komunikasi, bukanlah membuang total yang lama dan menggantikannya dengan yang baru sama sekali. Digitalisasi adalah sebuah proses yang memiliki aspek rangkap yang saling bertaut dalam disiplin ilmu komunikasi: kontinuitas dan perubahan. Seraya melakukan adaptasi, Prodi Ilkom juga memelihara sejumlah aspek karena gejala dan teori yang muncul di era digital juga memiliki elemen-elemen lama.

Proses adaptasi dan perubahan berkaitan dengan digitalisasi ini urgen dilakukan, mengingat Ilmu komunikasi merupakan suatu kegiatan dalam pertukaran pesan sesuai dengan pertumbuhan isu atau informasi yang baik dan benar dalam kehidupan. sebuah proses segala produksi, dan pengaruh dari sistem tanda dalam kehidupan manusia. Sebagai fenomena komunikasi dan pernyataan antarmanusia.

Hakikatnya adalah keharmonisan, merupakan situasi di mana sistem tanda diproduksi dan disebarkan untuk mewujudkan kesamaan makna antara pengirim dan penerima terhadap citacita bangsa dan negara secara harmonis. Ilmu Komunikasi mengawal agar proses komunikasi dapat menjadi dan atau membentuk norma-norma, etika, moralitas baik individu, komunitas, masyarakat berbangsa dan bernegara.

Pertukaran informasi yang baik dan benar akan menimbulkan suatu ketenangan, ketentraman dalam kehidupan. Dalam hal ini komunikasi yang sudah berlandaskan ilmu, dengan besic utamanya agama, moralitas, etika, filsafat, kejujuran, tanggungjawab sosial, kode etik, keilmiahan dan karakter serta akhlakulkarimah.

Kalau tidak maka, timbul konflik dalam setiap proses pertukaran pesan, baik yang bersifat individu, komunitas maupun publik. Seperti benturan sosial, politik,  budaya, ekonomi bahkan etnis, agama tidak dapat dihindari, baik dalam bentuk fisik maupun penekanan setiap ide yang berkembang dalam setiap komponen kehidupan.

Dalam hal ini, dapat menimbulkan fitnah, rasa curiga, stereotipe negatif, merendahkan martabat kemanusiaan, kejahatan komunikasi, kesalahan komunikasi, miskomunikasi, merebaknya hoax, masifnya post trush, merebaknya kebohongan nihil kejujuran, pembenaran lebih dicari dari pada kebenaran, pengetahuan mengalahkan ilmu pengetahuan. Maka masalah tersebut, menjadikan komunikasi menjauhkan diri dari Ilmu, objek formalnya sebagai ilmu.

Maka, ranah digitalisasi komunikasi bermedia misalnya, mestinya dapat memelopori terwujudnya norma edukasi, perilaku maupun pola pikir yang dapat menuju kondisi harmoni, keseimbangan dan kebahagiaan. Ilmuwan komunikasi senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai agama, mutu profesi, etika, moralitas, kejujuran, berkarakter, berpegang pada objektivitas ilmiah, norma dan adat istiadat.

Akhir kata, Adaptasi dan perubahan yang dilakukan prodi Ilmu komunikasi bisa asumsikan atau dimetaforkan sebagai perjalanan yang terus bergerak. Adakalanya, ketika ada persimpangan jalan akibat perubahan jaman, maka pengelola prodi dan staf pengajar akan melakukan evaluasi ke belakang dan sekaligus menatap ke depan. Perjalanan tersebut, sebagai usaha dan upaya mengubah tantangan menjadi peluang.

 

Kamaruddin Hasan (Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Malikussaleh)